Apa itu Alkitab/Perjanjian Baru

Dari Alkitab
Revisi sejak 4 Februari 2016 04.02 oleh Alkitab (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)


Apa itu Alkitab:

Perjanjian Baru

Hubungan PL dan PB adalah sebagai penggenapan dari janji. PL mencatat apa yang 'Allah katakan ... pada zaman dahulu kepada nenek moyang kita dengan perantaraan para nabi'. PB membicarakan firman terakhir yang difirmankanNya melalui AnakNya, dalam mana seluruh penyataan sebelumnya dimuat, dikukuhkan dan 'dilampaui'. Perbuatan-perbuatan kekuasaan yang menyatakan Allah dalam PL memuncak pada karya penyelamatan Kristus; perkataan-perkataan nabi-nabi PL terpenuhi genap di dalam Dia. Tapi Ia bukan hanya puncak penyataan Allah; Ia adalah juga jawaban manusia kepada Allah -- Imam Agung dan serentak Rasul dari pengakuan kits (Ibr 3:1). PL menceritakan kesaksian mereka yang melihat hari Kristus sebelum menyingsing, PB menceritakan kesaksian mereka yang telah melihat dan mendengar Dia pada waktu kemanusiaan-Nya, yang dengan kekuasaan RohNya, secara utuh mengenal lalu memberitakan anti kedatangan-Nya setelah Ia bangkit dari maut.

PB oleh jumlah terbesar orang Kristen selama 1.600 thn diakui memuat 27 kitab. Dengan sendirinya ke-27 kitab ini menjadi empat bagian: (a) keempat Injil, (b) Kisah Para Rasul, (c) 21 surat yang ditulis oleh para rasul dan orang-orang yang seperti rasul, (d) Why. Urutan ini disamping logis, juga isi dokumen-dokumen itu garis besarnya taat asas secara kronologis, tapi urutan ini tidak menuruti urutan kitab-kitab itu ditulis.

Dokumen-dokumen PB yang pertama ditulis ialah Surat-surat Paulus. Surat-surat ini (mungkin bersama Surat Yak) ditulis antara thn 48 dan 60 M, sebelum Injil pertama ditulis. Keempat Injil ditulis antara thn 60 M dan 100 M, dan pada thn-thn ini juga semua (atau hampir semua) tulisan PB lainnya ditulis. Penulisan Kitab-kitab PL memakan waktu 1.000 thn dan mungkin lebih, tapi Kitab-kitab PB selesai ditulis dalam satu abad.

Naskah-naskah PB sesudah selesai ditulis, tidak terkumpul satu seperti dalam bentuknya yang kita kenal sekarang. Mula-mula tiap Injil berada di tempat dan bagi orang, untuk siapa pada mulanya Injil itu memang dituliskan. Tapi kr awal abad 2 semua Injil itu digabung dan mulai beredar sebagai 4 naskah senada dan selaras (*INJIL, KITAB-KITAB). Sewaktu ini terjadi, Kis dilepaskan dari Luk, yang sebelumnya merupakan satu kitab dengan dua bagian dan beredar terpisah (*KISAH PARA RASUL).

Surat-surat Paulus mula-mula disimpan oleh jemaat-jemaat atau oleh orang-orang kepada siapa surat-surat itu dialamatkan. Tapi kr akhir abad 1 bukti-bukti menunjukkan bahwa Surat-surat Paulus yang masih ada mulai dikumpulkan menjadi satu berkas Surat Paulus, yang beredar dengan cepat di antara gereja-gereja -- mula-mula berupa berkas yang lebih pendek dengan 10 surat, tapi segera kemudian berupa berkas yang lebih panjang dengan 13 surat ditambah dengan ke-3 Surat Penggembalaan. Kumpulan berkas Surat-surat Paulus ternyata tidak diatur menuruti kaidah kronologis, tapi menurut panjang surat yang makin berkurang. Asas ini masih dapat dijumpai pada urutan seperti terdapat dalam banyak terbitan PB kini: surat-surat kepada gereja-gereja mendahului surat-surat kepada perseorangan, dan dalam kedua bagian ini surat-surat itu diatur sedemikian rupa, sehingga yang terpanjang mendahului yang terpendek. (Satu-satunya kekecualian, Gal mendahului Ef meskipun Ef lebih panjang.)

Dengan kumpulan Injil dan berkas Surat-surat Paulus, dan Kis sebagai yang mengantarai keduanya, kita mempunyai bagian permulaan dari kanon PB seperti yang kita punyai sekarang (*KANON PB). Gereja purba yang mewarisi Alkitab Ibrani (atau salinan LXX dlm bahasa Yunani) sebagai kitab-kitab suci, segera menempatkan naskah-naskah Injil dan rasuli di Samping Taurat dan Kitab-kitab para nabi, lalu memakainya untuk memberitakan dan membela berita Injil dan dalam kebaktian Kristen. Demikianlah Justin Martyr, kr pertengahan abad 2, menceritakan bahwa orang Kristen dalam perkumpulannya pada hari Minggu, membaca 'catatan-catatan para rasul atau tulisan-tulisan para nabi' (Apology 1:67). Justru sebagai dampak dari meluasnya Kekristenan kepada orang-orang yang berbahasa lain dari bahasa Yunani, maka adalah wajar menerjemahkan PB dari bahasa Yunani ke dalam bahasa-bahasa itu untuk membantu orang-orang Kristen baru. Ada juga terjemahan PB dalam bahasa Latin dan Siria bertarikh kr pada thn 200 M dan suatu terjemahan Kopt pada abad berikutnya.